Selasa, 29 November 2011

Kecemasan Dunia atas Uji Coba Roket Iran


    Internasional | 29.09.2009

    Kecemasan Dunia atas Uji Coba Roket Iran

     

    Militer Iran membuat suasana kembali tegang, beberapa hari menjelang pembicaraan sengketa program atomnya yang dijadwalkan 1 Oktober mendatang di Jenewa.

     

    Menurut keterangan stasiun televisi Iran, Senin (28/09) Garda Revolusi melakukan uji coba roket jarak jauh berdaya jangkau 2000 kilometer.
    Pemerintah Amerika Serikat menilai uji coba roket-roket Iran tersebut sebagai provokasi. Demikian dikatakan juru bicara Gedung Putih Robert Gibbs Senin kemarin, kepada para jurnalis di Washington

    "Saya secara umum melihat uji coba tersebut sesuai dengan pola provokasi yang sudah dilakukan Iran beberapa tahun terakhir.”

    Hari Minggu (27/09) Iran telah melakukan uji coba roket tipe Shahab 1 dan 2 yang merupakan roket-roket berjarak dekat dan menengah, dengan daya jangkau maksimal 700 kilometer. Uji coba tersebut menandai dimulainya latihan penangkis roket di seluruh Iran. Roket jarak jauh Shahab 3 yang diuji coba Senin kemarin dapat mencapai sasaran sejauh 2000 kilometer, yang mampu mencapai kota-kota di Israel atau pangkalan militer Amerika Serikat di Teluk Persia. Hal ini tidak menutup kemungkinan konsekuensi penerapan sanksi lebih ketat bahkan reaksi militer terhadap Iran. Wakil Iran pada IAEA Ali Asghar Soltanieh mengatakan, tindakan barat akan membawa pengaruh negatif terhadap perundingan

    „Agenda tersebut bukan aktivitas nuklir kami. Apa yang disampaikan pihak resmi termasuk presiden kami sebelumnya salah satu hal dalam perjanjian non proliferasi nulkir adalah penggunaan semua materi nuklir untuk pemanfaatannya bagi  kepentingan sipil.“

    Menteri Luar Negeri Rusia Sergej Lavrov dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Iran Manusher Mottaki di New York menjelaskan posisi Rusia dan meminta Teheran untuk menunjukkan kerjasama maksimal dengan IAEA agar badan atom internasional tersebut dapat melakukan peninjauan ke instalasi pengayaan uranium Iran yang baru. Demikian disampaikan Lavrov kepada para wartawan di New York setelah pertemuannya dengan Mottaki, Senin (28/09).
    Moskow juga menyampaikan kecemasan mendalam sehubungan uji coba roket-roket Iran dan dalam hal ini meminta Teheran untuk menahan diri. Disampaikan Lavrov lebih lanjut, rangkaian uji coba tersebut memang tidak dilarang oleh perjanjian manapun, tapi tentu saja menimbulkan kekhawatiran jika uji coba tersebut dilakukan dengan latar belakang ketegangan akibat program atom Iran.

    Menurut laporan terakhir, Iran akan segera memberikan jadwal waktu kepada Badan Energi Atom Internasional IAEA untuk melakukan inspeksi instalasi pengayaan uranium kedua di negara tersebut. Hal ini berdasarkan wawancara dengan pimpinan badan atom Iran dalam situs internet stasiun televisi nasional Iran.



    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar